Wednesday, May 20, 2009

Antologi Di Juni 2002

Balada Malam

Tujuh purnama sudah bergelut dengan awan
Berebut tempat dan warna

Angin berbisik:
"Sudah hilangkah itu durja?"

Lalang melambai laun menjawab:
"Nampaknya ia masih saja bersemayam dalam hati sang putri"

Awan kelelahan dan membiarkan bulan ke tujuh (semenjak bangkit dari kejatuhan) bergemilang cahaya (namun enggan awan mengalah pada bintang)

Angin membisik lagi:
"Sekarang bagaimana?"

Dan lalang kembali membalas tanya:
"Masih saja begitu"

Malam terheran-heran:
"Bulan tidak bawa senang, tidak pula hapus duka
Lalu ia itu apanya?"

Waktu menyahut:
"Temani sang putri sesenggukan dalam mimpi"

Gg. Nuri-Bandung, 26 Juni 2002


Sewaktu On My Own

Jangan ini diri dibiar sendiri
Tekuri dendam yang dulu waktu beri
Peri membawa perih, nyeri amat!

Manakah badai topan?
Hempas! Hempas aku!
Dan pendar segala lamunan
Kumohon!
Buat sunyi ini jadi bising

Gg. Nuri-Bandung, 20 Juni 2002


Invitation

Bulan, mari mampir ke kamarku!
'Lah lama tiada kita bersenda
Aku kangen
Begitu pula kah dikau, Bulan?

Atau bawakan saja aku nocturno
Biarkan ia mengetuk jendela
Dengan ia aku menemuimu

Lama aku tidak menyapa bintang
Lama pula aku tidak bersajak
Kubuat lari-larik elok
Itu dikau, Sayang!

Ayo!
Kita habiskan ini malam
Bersama-sama

Gg. Nuri-Bandung, 20 Juni 2002

No comments: