Wednesday, May 20, 2009

Antologi Di Agustus 2002

Tentang Bintang

Apa yang kau lihat ketika seluruh matamu berbinar-binar?
Ketika lampu-lampu kota memecah gulita
Dan yang temaram bersembunyi dalam dusun rumah

Orang-orang berseliweran
Atau mereka merenungi gerak api lampu badai?

Atau barangkali engkau bersembunyi di balik pekat
Menutup diri dan berpikir:
"Mataku, mataku
Tertutup terbuka tetap milikku
Mataku, mataku
Peduli masa bodoh tetap punyaku"

Apa yang kau lihat
Ketika aku lihat kau dari balik jendela kamar?

Mesjid al-Furqon UPI Bandung, 18 Agustus 2002


Dua Rasa

Angin meniup sandera jiwa
Kembali diri dilekang lampau
Rupanya dunia hendak mengajakku
Kepada rentetan cerita

Kalau dulu jalan beronak memakuku di atasnya
Di sebelahnya padang rumput
Menyanyikan senandung bunga liar untukku

Silih berganti waktu memainkan cita di antaranya

Angin meniup lagi lepaskan jiwa
Kembali diri di sini berpijak termangu
Melihat ke belakang
Kenapa masih kudapati bekas luka di kaki
Sementara nyanyian di padang rumput aku sudah lupa?

Masjid al-Furqon UPI Bandung, 18 Agustus 2002


Yang Dahulu

Masa lalu mendekap aku terlalu erat
Seperti bumi memeluk jasad-jasad mati
Mengikat pohon raksasa dengan janji akar

Ia datang menyapa di tiap waktu
Dan tiap waktu itu tak pernah aku tunggu
Tidak pernah pula aku harap
Malah ku ingin ia pergi saja
Seperti daun kering yang gugur satu per satu dari penjaganya
Cepatlah jatuh!
Cepatlah jatuh!
Seiring kudoakan musim gugur hadir selalu
Dan akan pergi setelah sekian lama

Terkadang ia membutakan mata
Seolah matahari terbit dan terbenam tidak menyimpan elok
Hanya kewajaran alam yang tidak perlu dipikirkan
Terkadang pula ia menyumpal kupingku
Solah burung berkicau bukan untuk disenandungkan
Melainkan irama datar lewat begitu saja bersama angin tanpa meninggalkan makna

Terkadang juga ia membungkam mulutku
Seolah melarangku berteriak lepas
Sebab dada sudah sesak dengan rupa-rupa makian

Masa lalu mendekap aku terlalu erat
Seperti bumi memeluk jasad-jasad mati
Seperti pantai yang tak pernah ketinggalan laut

Karawang, 4 Agustus 2002

No comments: