Sepi
Malam memaksaku memandang langit yang sendiri
Marak lampu-lampu kota di ujung pandangan
Mengecohku
(kupikir mengajakku bersenda;
Rupa-rupanya mengejekku yang sunyi)
Lalu gelap melukis kabar
Akan sepi berujung tengah malam nanti
Bukan datangnya gaduh
Tapi kemudian aku tertidur
Dan masih dalam sendiri
Bandung, 8 Maret 2003
Untitled
Harummu mewangi di sudut-sudut kamarku
Kenapa kau tinggalkan sebagian dirimu di sana?
Tidak tahukah bahwa aku sudah menanam bibit mawarku di kebun miliknya
(dan sekarang kuncupnya sudah lahir)
Mana bisa diam-diam aku mencuri satu kuntumnya
Lantas ku simpan di jambangmu?
Ah
Kuharap harummu tidak berpamrih
Sungguh!
Bandung, 3 Maret 2003
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment